KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengertian
keluarga dan pengertian keperawatan keluarga
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 1988).
Keluarga
adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan,
ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari
keluarga (Marilynn M. Friedman, 1998).
Keluarga
adalah dua orang atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Salvicion G Balion dan Aracelis
Maglaya, 1989).
Dari
ketiga pengertisn diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau
lebih yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang tinggal dalam
satu rumah dan saling berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing-masing
untuk menciptakan atau mempertahankan suatu budaya.
Keperawatan
keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik
keperawatan dengan sasaran keluarga (Suprajitna, 2004).
B. Tipe
atau jenis keluarga
Menurut
Frieman (1998) tipe keluarga dari dua tipe yaitu keluarga tradisional dan
keluarga non tradisional.
1)
Tipe keluarga tradisional terdiri dari :
a)
Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari
suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi.
b)
Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, bibi dan
paman.
c)
Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
dalam satu rumah tanpa anak.
d)
Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan
anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
e)
Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
f)
Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang
sudah lanjut usia.
2)
Tipe keluarga non tradisional terdiri dari :
a)
Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa pertalian darah, hidup
dalam satu rumah.
b)
Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama
dalam satu rumah tangga.
c)
Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup bersama dalam
satu rumah dan berpefilaku layaknya suami istri.
C. Struktur
keluarga
Menurut
Friedcman (1998), struktur keluarga terdiri dari :
1)
Pola dan proses komunikasi dapat dikataan berfungsi apabila jujur, terbuka,
melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta adanya hierarki
kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan akan berhasil jika pengirim
pesan (sender) yakin mengemukakan pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas,
dapat menerima dan memberi umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi
sesuai. Sebaliknya, seseorang menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan
dengan baik jika dapt menjadi pendengan yang baik, memberi umpan balik dan
dapat memvalidasi pesan yang diterima.
2)
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial
yang diberikan baik peran formal maupun informal.
3)
Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan mempengaruhi
atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari legitimate power (hak),
referen power (ditiru), expert power (keahlian), reward power (hadiah),
coercive power (paksaan) dan affektif power.
4)
Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan yang
mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan norma adalah pola
perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu.
D. Peran
keluarga
Peran
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu didasari dalam keluarga dan kelompok masyarakat. Berbagai peran yang
terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1)
Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan
dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala
keluarga, anggota dari kelompok sosial serta dari anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2)
Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran
mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3)
Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai engan tingkat
perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.
E. Fungsi
keluarga
Menurut
Friedman (1998), terdapat lima fungsi keluarga, yaitu :
1)
Fungsi afektif (the Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
2)
Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk
membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tinkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3)
Fungsi reproduksi (the reproduction function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4)
Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5)
Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function) adalah
untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga
dibidang kesehatan.
Tetapi
dengan berubahnya zaman, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
1)
Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produktif yang
mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya
keluarga.
2)
Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat dan dikategorikan
strata sosialnya oleh keluarga lain yang berbeda disekitarnya.
3)
Fungsi pendidikan, yaitu keluarga mempunyai peran dan tanggungjawab yang besar
terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan dewasanya.
4)
Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan mampu
menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah.
5)
Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dasar primer dalam rangka melindungi dan pencegahan terhadap penyakit yang
mungkin dialami oleh keluarga.
6)
Fungsi reliugius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan
mengamalkan ajaran agama.
7)
Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang
dapat mengurangi ketegangan akibat berada di luar rumah.
8)
Fungsi reproduksi, yaitu bukan hanya mengembangkan keturunan tetapi juga tempat
untuk mengembangkan fungsi reproduksi secara menyeluruh, diantaranya seks yang
sehat dan berkualitas serat pendidikan seks bagi anak-anak.
9)
Fungsi afektif, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berada di luar rumah.
Dari
beberapa fungsi keluarga diatas, ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap
anggota keluarganya, antara lain asih, yaitu memberikan kasih sayang, perhatin
dan rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka
tumbun dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangka asuh, yaitu menuju
kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara
sehingga diharapkan mereka menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental,
sosial dan spiritual. Dan asah, yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak
sehingga siap menadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
F. Tahap-tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga
Menurut
friedman (1998), tahap perkembangan keluarga berdasarkan siklus kehidupan
keluarga terbagi atas 8 tahap :
1)
Keluarga baru (beginning family), yaitu perkawinan dari sepasang insan yang
menandakan bermulanya keluarga baru. Keluarga pada tahap ini mempunyai tugas
perkembangan, yaitu membina hubungan dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan
bersam, membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial dan
merencanakan anak atau KB.
2)
Keluarga sedang mengasuh anak (child bearing family), yaitu dimulai dengan
kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Mempunyai tugas
perkembangan seperti persiapan bayi, membagi peran dan tanggungjawab, adaptasi
pola hubungan seksual, pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi
orang tua.
3)
Keluarga dengan usia anak pra sekolah, yaitu kelurga dengan anak pertama yang
berumur 30 bulan sampai dengan 6 tahun. Mempunyai tugas perkembangan, yaitu
membagi waktu, pengaturan keuangan, merencanakan kelahiran yang berikutnya dan
membagi tanggungjawab dengan anggota keluarga yang lain.
4)
Keluarga dengan anak usia sekolah, yaitu dengan anak pertama berusia 13 tahun.
Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu menyediakan aktivitas untuk anak,
pengaturan keuangan, kerjasama dalkam memnyelesaikan masalah, memperhatikan kepuasan
anggota keluarga dan sistem komunikasi keluarga.
5)
Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak pertam 13 tahun sam
pai
dengan 20 tahun. Tugas pekembangan keluarga ini adalah menyediakan fasilitas
kebutuhan keluarga yang berbeda, menyertakan keluarga dalam bertanggungjawab
dan mempertahankan filosofi hidup.
6)
Keluarga denagn anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak pertama, meninggalkan
rumah dengan tugas perkembangan keluarga, yaitu menata kembali sumber dan
fasilitas, penataan yanggungjawab antar anak, mempertahankan komunikasi
terbuka, melepaskan anak dan mendapatkan menantu.
7)
Keluarga usia pertengahan, yaitu dimulai ketika anak terakhir meninggalakan
rumah dan berakhir pada saat pensiun. Adapaun tugas perkembangan, yaitu
mempertahankan suasana yang menyenangkan, bertanggungjawab pada semua tugas
rumah tangga, membina keakraban dengan pasangan, mempertahankan kontak dengan
anak dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
8)
Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dari
salah satu pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu
pasangan meninggal dunia. Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu
menghadapi pensiun, saling rawat, memberi arti hidup, mempertahankan kontak
dengan anak, cucu dan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar